SENI GRAFIS
Pengertian Seni Grafis
Seni grafis termasuk bagian dari seni rupa dua dimensi istilah grafis diambil dari bahasa inggris yaitu graph atau graphic yang berarti membuat tulisan/gambar atau lukisan dengan cara ditorehdigores. Menurut Abe Idlan, seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai impression.
Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, secara teknis disebut dengan matrix. Adapun Matrix yang umum digunakan adalah plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; dan papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi. Pada masa seni rupa modern, masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai kontemporer. termasuk tinta berbasis air, cat air, tinta berbasis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air seperti krayon Caran D’Ache. Karya seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat. Teknik dengan menggunakan metode digital menjadi makin populer saat ini. Permukaan atau matrix yang dipakai dalam menciptakan karya grafis meliputi papan kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang disebut dengan seni grafis atau cetak saring (screen printing).
Teknik ini menggunakan lembaran kain berpori yang direntangkan pada sebuah kerangka, disebut dengan screen. Cetakan kecil bahkan bisa dibuat dengan menggunakan permukaan kentang atau ketela. Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak cara. Seringkali pewarnaannya dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam teknik pewarnaan multiplat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan, yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda. Tiap plat, screen atau papan yang terpisah akan diberi tinta dengan warna berbeda kemudian diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar.
Rata-rata digunakan 3-4 plat, tapi adakalanya seorang seniman grafis menggunakan sampai dengan tujuh plat. Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain yang telah diterapkan pada kertas, jadi sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna. Biasanya warna yang paling terang diterapkan terlebih dahulu kemudian warna yang lebih gelap.
Ragam Seni Grafis
Pembagian jenis seni grafis dilakukan berdasarkan teknik pembuatannya. Bahan dan alat yang diperlukan dalam seni grafis juga beragam, sesuai dengan teknik yang digunakan. Ragam seni grafis sebagai berikut.
1. Cetak Tinggi
Yang proses pembuatanyna melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan yang dicukil, sehingga permukaan menjadi tinggi dan rindah (relief). Bagian alat rol karet. Kemudian, dicetakkan pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya. Teknik cetak tinggi menggunakan bahan hardboard, karet, kayu, alumunium atau kertas karton, cat minyak, dan tinta. Alat yang digunakan yakni pisau pahat dan rol. Contoh cetak tinggi adalah cap atau stempel.
2. Cetak Saring (Screen Printing)
Cetak saring (screen printing) adalah karya seni grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dan bahan screen atau kain yang dilapisi bahan peka cahaya. Screen lalu ditutup film dan dilakukan penyinaran. Kemudian screen dicuci dan terbentuklah cetakan berlubang (saring) sesuai dengan filmnya. Cat dituangkan di atas screen dan dirakel sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya. Teknik cetak saring menggunakan bahan afdruk seperti cromatine, ulano, cat sablon, dan film. Adapun alatnya adalah screen, rakel, dan meja sablon.
3. Cetak Dalam (Intaglio Print)
Cetak dalam (intagilo print) adalah karya seni grafis yang dibuat dengan cetak dari bahan plat alumunium yang ditoreh dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam. Tinta kemudian dituangkan pada goresan dalam tersebut dan diatasnya diletakkan kertas yang sudah dibasahi air. Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar yang sesuai dengan cetakan. Teknik cetak dalam dapat menggunakan bahan alumunium, kertas, dan tinta. Adapun alatnya adalah paku dan besi runcing.
4. Cetak Foto atau Fotografi
Cetak foto atau fotografi adalah seni grafis yang proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto. Teknik cetak afdruk untuk fotografi menggunakan bahan film, kertas foto, dan bahan cuci film. Alatnya adalah kamera. Adapun teknik digital menggunakan bahan kertas dan tinta dengan alat kamera digital, komputer, dan printer.
sumber : http://www.nuriazhari82.web.id/
Komentar
Posting Komentar