BAB 10 KRITIK KARYA SENI RUPA
Bab 10 :Kritik Karya Seni Rupa
Mengapresiasi karya seni adalah upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya dan menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya.
Fungsi apresiasi seni ada 2 yaitu pertama, agar kita dapat meningkatkan karya bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan kepada sesama manusia. Kedua, berhubungan dengan kegiatan mental yaitu penikmatan, penilaian, empati dan hiburan.
Kritik Karya Seni Rupa
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni, namun fokus dari kritik seni bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni.
kritik dapat digunakan sebagai evaluasi dalam proses pembelajaran seni. Kekurangan pada sebuah karya dapat dijadikan bahan analisis untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar tentang seni.
Jenis-jenis Kritik Seni Rupa
1. Berdasarkan Pendekatannya
- kritik populer (popular criticism),
- kritik jurnalistik (journalistic criticism),
- kritik keilmuan (scholarly criticism),
- dan kritik pendidikan (pedagogical criticism).
Setiap jenis mempunyai ciri (kriteria), media (alat dan bahasa), cara (metode), sudut pandang, sasaran, dan materi yang berbeda.
2. Berdasar Titik Tolak atau Landasannya
a. Kritik Formalistik
Kritik formalistik melihat kualitas karya berdasar konfigurasi unsur-unsur pembentukannya, prinsip penataannya, teknik, bahan dan medium yang digunakan dalam berkarya seni.
b. Kritik Ekspresivistik
Kritik ekspresivistik menilai sebuah karya berdasar kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh perupa melalui sebuah karya seni, menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi, dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
c. Kritik Instrumentalistik
Kritik Instrumentalistik adalah jenis kritik seni yang cenderung menilai karya seni berdasar kemampuannya mencapai tujuan moral, religius, politik atau psikologi. Dalam prakteknya, penggunaan jenis kritik seni ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni rupanya.
Fungsi Kritik Seni Rupa
Fungsi kritik seni yang pertama adalah menjembatani persepsi, apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa antara pencipta (perupa), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat seni menghasilkan interaksi timbal-balik antara keduanya.
Bagi perupa, kritik seni berfungsi mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, dan membangun kekurangan pada karya seninya. Bagi apresiator atau penikmat karya seni, kritik seni membantu memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap karya seni yang berkualitas.
Tahapan Mengkritik Karya Seni Rupa
Ada 4 tahapan mengkritisi karya seni rupa, yaitu mendeskripsi, menganalisis, menafsirkan, dan menilai. Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, harus mengetahui istilah-istilah teknis yang digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihat.
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasar struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap analisis, harus memahami unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
Menafsirkan atau menginterpretasikan adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang dikedepankan.
Penafsiran bersifat terbuka, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan. Semakin luas wawasan, semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Untuk memperluas wawasan, maka harus banyak mencari informasi dan membaca, khususnya yang berkaitan dengan karya seni rupa.
Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut dalam aspek formal dan konteks.
Langkah – langkah evaluasi:
- Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
- Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi
- Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “berbeda” dari yang telah ada sebelumnya
- Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya
Komentar
Posting Komentar